Agus Pramono (lahir di Madiun, 28 Agustus 1974; umur 43 tahun) adalah pengusaha Indonesia pemilik waralaba Ayam Bakar Mas Mono yang memiliki 29 outlet resto dan peraih Asia Pasifik Entrepreneur Award 2010. Agus Pramono juga mempunyai biro travel umrah dan haji, dua taman kanak-kanak Islam terpadu, serta bisnis jasa katering. Total karyawan Agus Pramono mencapai 1.020 orang. Agus Pramomono alumnus SMU di Madiun mulai merantau di Jakarta sebagai pegawai restoran ayam cepat saji dari Amerika Serikat. Tetapi akibat Krisis finansial Asia 1997 Agus Pramono berhenti bekerja. Sejak itulah Agus berdagang dan akhirnya meraih kesuksesan. Ia kini aktif dalam kegiatan sosial bersama Yusuf Mansyur dan mulai berceramah sebagai motivator di Indonesia, Singapura, Malaysia, Australia, Arab Saudi, Kuwait dan Dubai. Dia kini lebih punya waktu untuk kegiatan amal karena bisnisnya dijalankan secara franchise dengan bendera PT. Panen Raya Indonesia bersama Hendy Setiono.
Agus Pramono yang berjaya dengan produknya Ayam Bakar Mas Mono. Sebelum memiliki bisnis kuliner ini, Agus pernah menjadi seorang sales, office boy, hingga tukang gorengan. Saat mas Mono menjadi seorang office boy, ia menerima tamparan keras ketika bapaknya di desa meninggal, dan ia tidak bisa pulang karena tak ada uang, dari situlah ia memutuskan keluar dari pekerjaannya dan memutuskan untuk berjualan gorengan dengan keuntungan Rp15 ribu per hari. Mengingat banyaknya kebutuhan untuk sewa lahan yang harus dibayar, mas Mono khirnya memutuskan untuk menjual ayam bakar dengan asumsi keuntungan ayam bakar lebih besar daripada gorengan.
Hingga pada tahun 2011, langkah Agus memulai bisnis kuliner tidak diragukan lagi. Pria yang akrab dipanggil Mas Mono ini terbilang sukses menjalankan bisnis ayam bakarnya yang hingga kini dikenal dengan nama Ayam Bakar Mas Mono. Pada awalnya, ia hanya berhasil menjual 5 ekor per hari, dan kini meningkat menjadi 80 ekor per hari.
Namun, perjalanan mas Mono tidak semulus yang ia harapkan, ia pun mengalami kendala penggusuran ketika bisnisnya mulai sukses. Karena ia harus terus menjalankan bisnisnua dan menghidupi 6 karyawannya, mas Mono akhirnya menyewa tempat baru di kawasan Tebet yang sayangnya kurang strategis.Kendala ini membuat mas Mono berjuang dari awal lagi dan gigih berpromosi untuk menarik pelanggan kembali.
Tidak menunggu lama, pelan tapi pasti, bisnis mas Mono kembali seperti semula bahkan lebih besar lagi. Kini setelah 16 tahun menjalani bisnis ayam bakar, mas Mono telah memiliki lebih dari 20 cabang dengan 400 karyawan. Ia pun berhasil mengantongi omzet puluhan juta per hari, serta memasarkan bisnis franchise-nya seharga Rp500 juta.
Pembelajaran yang bisa saya ambil dari Agus pramono adalah bahwa setiap kita mau berusaha kita harus berpikirbpositif dan berani mengambil keputusan nlentah itu keputusan yg bisa merugikan maupun menguntungkan. Dan juga bila kita menghadapi rintangan dalam melakukan sebuah usaha kita harus tetap melakukan yabg terbaik agar usaha yg kita jalani berjalan dengan baik dan nenguntungkan:)
Komentar